Melon karibia, buah asal Belanda yang tak kenal musim tanam

Usaha budidaya caribbean melon alias melon karibia punya prospek bagus. Omzet pembudidayanya mencapai Rp 240 juta per bulan. Buah dengan daging tebal dan rasa manis ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga Singapura, Malaysia, dan China. Bisnis penjualan benih melon karibia ini juga amat menggiurkan.

Melon karibia berasal dari Belanda. Jenis melon ini memiliki ciri khas bentuk yang besar, dengan diameter antara 20 centimeter (cm) hingga 25 cm, dan berat rata-rata dua kilogram (kg).

Kadar gula melon karibia ini mencapai 13%, sama dengan jenis lain. Umur panennya 65 hari sejak benih ditanam di dataran tinggi. Tapi, kalau bibit ditanam di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, melon ini dapat berbuah dalam 60 hari. Melon jenis ini cepat panen di dataran tinggi karena proses fotosintesisnya lebih optimal.

Tapi, musim hujan mempengaruhi rasa melon ini. Kian banyak air yang masuk, rasa manis melon akan berkurang. Karena itu, butuh nutrisi tambahan berupa nitrogen, fosfat, kalsium, dan magnesium agar rasa manisnya tetap terjaga.

Omzet pekebun melon karibia ini cukup menggiurkan. Menurut pengakuan Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia, sekali kirim, ia bisa mengantongi uang Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. “Itu untuk pengiriman enam sampai lima ton,” ujarnya.

Angka permintaan yang tinggi membuat Yossy bisa mengirim dua kali sepekan. Dalam sebulan, ia mampu mencetak omzet Rp 240 juta. Yossy yang menjual melon karibia melalui Blora Agro Center mengatakan, selain ke Jakarta, ia juga melego melonnya ke Singapura, Malaysia, dan China. “Permintaan selalu tinggi, apalagi melon tidak mengenal musim tanam tertentu,” ujarnya.

Kelebihan ini membuat jumlah pekebun melon karibia terus meningkat. Buntutnya, pesanan benih melon jenis ini mengalir deras. Toko milik Gatot Arifin yang menjual benih melon karibia sejak lima tahun lalu turut menikmati rezeki itu.

Lelaki yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, ini memasok benih caribbean melon yang ia impor dari Taiwan ke toko-toko pertanian di Jakarta, Blitar, Lumajang, dan Banyuwangi. Jakarta merupakan pasar terbesar Gatot.

Ia menjual 100 benih melon karibia seharga Rp 40.000. “Dalam sebulan, saya bisa jual tiga kilogram benih,” katanya. Gatot menjual sekitar 25.000 benih per bulan dengan omzet mencapai Rp 10 juta. Penjualan benih melon karibia mencapai 50% dari total penjualan benih melon.

Gatot menuturkan, harga melon karibia berkadar gula 13% mencapai Rp 6.000 per kg. “Kalau musim hujan, toko-toko buah masih mau terima walau kadar gula 12%,” papar dia.

Gatot melihat, peluang bisnis benih melon karibia ini masih bagus. “Petani lah yang sering kesulitan karena melon ini termasuk tanaman yang sering digerogoti penyakit,” ungkapnya. Tomato yellow leaf curl virus membuat daun keriting dan buah melon pecah sebelum matang.